PRAGAANSTATION.COM, SUMENEP – Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler posko 17 mengadakan workshop dengan tema “Pelatihan Media Tanam Hidroponik”.
Acara yang berlangsung di Balai Desa Lebeng Barat ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK setempat dan diisi oleh narasumber, Ahmad Junaidi, seorang ahli dalam bidang pertanian hidroponik.
Workshop ini merupakan salah satu program unggulan KKN reguler posko 17 yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai teknik penanaman tumbuhan dengan sistem media tanam hidroponik.
Ahmad Junaidi dalam sesi pelatihan menyampaikan bahwa penggunaan media tanam hidroponik di Kecamatan Pasongsongan sebenarnya sudah ada, namun jumlahnya masih sedikit dan praktiknya tidak berkelanjutan.
“Sebenarnya di Kecamatan Pasongsongan itu sudah ada yang menggunakan media tanam hidroponik namun hanya sedikit, dan setelah itu tidak berkelanjutan karena mereka kurang telaten dan kurang memperhatikan pertumbuhan terhadap tanaman hidroponik,” ujar Ahmad Junaidi.
Junaidi juga menjelaskan bahwa tanaman hidroponik memiliki perawatan yang relatif mudah dan efisien dalam penggunaan air, menjadikannya solusi ideal untuk daerah dengan keterbatasan lahan dan air. Melalui workshop ini, diharapkan para peserta, khususnya ibu-ibu PKK, dapat mempraktikkan penanaman hidroponik dengan lebih baik dan berkelanjutan, sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di desa mereka.
Workshop ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan Desa Lebeng Barat dapat menjadi contoh dalam penerapan media tanam hidroponik yang sukses dan berkelanjutan di wilayah Sumenep.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menjadi motivasi bagi warga untuk terus mengembangkan pertanian hidroponik sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan di desa mereka. Dengan keberhasilan program ini, Desa Lebeng Barat diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan menginspirasi desa-desa lain di sekitarnya. (*)