PRAGAANSTATION.COM, PAMEKASAN – Menjelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, semangat perjuangan dan keteladanan hadir tidak hanya dari medan pertempuran, tetapi juga dari para wanita tangguh yang berjuang di jalan kehidupan.
Yayasan Baitul Maal (YBM) PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Madura kembali menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan ekonomi umat melalui program santunan produktif bagi pelaku usaha mikro.
Bertempat di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, YBM PLN UP3 Madura menyalurkan bantuan berupa gerobak usaha dan modal produktif kepada dua penerima manfaat, yakni Ibu Buani (51) asal Desa Larangan Tokol dan Ibu Ningsih Fatmawati (38) dari Dusun Gedongan, Desa Branta Tinggi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Keduanya merupakan sosok perempuan tangguh yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan makanan dan minuman untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Ketua YBM PLN UP3 Madura, Agus Mujiyono, menyampaikan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk nyata kepedulian sosial PLN terhadap masyarakat prasejahtera, khususnya kaum perempuan yang berjuang mempertahankan ekonomi keluarga.
“Kami melihat ketangguhan Ibu Buani dan Ibu Ningsih sebagai pahlawan sejati bagi keluarga mereka. Bantuan ini bukan sekadar bantuan ekonomi, tetapi investasi sosial agar mereka bisa melangkah lebih mantap dalam berjuang,” ujar Agus Mujiyono saat penyerahan bantuan, Senin (3/11/2025).
“Kami berharap gerobak dan modal usaha ini mampu memperkuat usaha mereka, meningkatkan pendapatan, dan membuat hidup mereka lebih sejahtera,” tambahnya.
Sebelumnya, Ibu Buani berjualan rujak dan minuman dengan perlengkapan seadanya di pinggir jalan raya Desa Larangan Tokol. Kini, dengan adanya gerobak baru yang lebih layak dan tambahan modal usaha, ia dapat memperluas varian jualannya dan berjualan dengan lebih nyaman.
“Alhamdulillah, sekarang saya punya gerobak sendiri. Terima kasih banyak kepada YBM PLN dan para donatur. Semoga usaha saya bisa lebih ramai dan hasilnya cukup untuk anak-anak,” ucapnya dengan wajah berseri.
Sementara itu, Ibu Ningsih Fatmawati merupakan seorang janda tangguh yang menjadi tulang punggung bagi kedua anaknya serta kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia. Ia selama ini berjualan nasi kobel dan minuman pudding susu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Bantuan ini benar-benar meringankan kami, apalagi menjelang akhir tahun yang biasanya sepi pembeli. Semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak dari PLN dan YBM,” ungkapnya haru.
Melalui program ini, YBM PLN UP3 Madura menegaskan bahwa semangat kepahlawanan tidak hanya ditunjukkan melalui perjuangan bersenjata, tetapi juga melalui ketekunan, kejujuran, dan kerja keras mencari nafkah demi keluarga.
Program santunan produktif yang bersumber dari dana zakat, infak, dan sedekah pegawai PLN ini diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi keluarga dhuafa serta memperluas manfaat sosial bagi masyarakat di wilayah Madura.
“Kami ingin memastikan bahwa dana yang dikelola YBM PLN benar-benar membawa dampak nyata. Setiap bantuan harus membuka peluang baru bagi penerimanya untuk bangkit dan mandiri,” tegas Agus Mujiyono.
Momentum menjelang Hari Pahlawan ini menjadi pengingat bahwa setiap perjuangan memiliki nilai kepahlawanan, sekecil apa pun langkah yang diambil. Bagi YBM PLN UP3 Madura, membantu para “Pahlawan Keluarga” seperti Buani dan Ningsih bukan sekadar tanggung jawab sosial, melainkan bagian dari perjuangan kolektif untuk menyalakan harapan di tengah masyarakat.
Penulis : Romdan
Editor : Red




